Bagi para pecinta fotografi, nama Sony Alpha selalu identik dengan inovasi dan kualitas. Seri Alpha 7, yang dikenal sebagai salah satu lini kamera mirrorless full-frame terbaik, telah menetapkan standar tinggi dalam dunia fotografi dan videografi. Kini, rumor mengenai peluncuran Sony Alpha 7V mulai berhembus kencang, membawa antusiasme dan spekulasi dari para penggemar dan profesional.

Beberapa sumber menguatkan bahwa A7V akan tersedia antara Januari dan Maret 2025. Ini datang bersamaan dengan berita bahwa ada penundaan yang sedang berlangsung dari peluncuran produk Sony. Ini adalah tahun yang sangat lambat menurut standar Sony, dengan A9 III, ZV-E10 II, dan lensa G 24-50mm menjadi satu-satunya peluncuran mereka yang patut dicatat, dan semuanya tiba lebih lambat dari yang diharapkan.

Spesifikasi Potensial A7V

Ada baiknya menyoroti kamera pendahulunya, mengapa A7IV begitu populer. Dengan sensor 33MP, kemampuan cahaya rendah yang luar biasa, dan berbagai lensa E-Mount, kamera ini merupakan salah satu kamera paling populer di kalangan penggemar fotografi dan profesional. A7IV memiliki kecepatan pemotretan yang cukup cepat yaitu 10FPS, kompeten untuk sebagian besar penggunaan fotografi, tetapi mulai menunjukkan usianya. Kamera 2024 seperti Z6 III dari Nikon dapat mengambil gambar hingga 14FPS, dan A1 dapat mengambil gambar hingga 30. Kami berharap A7V akan mencapai keseimbangan antara kecepatan ekstrem ini.

Ukuran sensor adalah salah satu pertimbangan dasar bagi sebagian besar pembeli kamera, dan ada alasan kuat untuk itu. Meskipun tidak selalu menjadi acuan untuk kualitas, ukuran sensor menonjolkan resolusi mentah gambar Anda. Dengan resolusi 33MP, A7IV sudah menjadi alat fotografi yang sangat hebat.

Diharapkan Sony A7V akan menggantikan A1 yang memiliki resolusi 50,1MPdan juga dapat mengharapkan peningkatan kemampuan megapiksel. Sony memang mendaftarkan sensor kamera 44MP tahun lalu, tetapi itu mungkin untuk produk yang lebih baru. Autofokus berbasis AI baru, yang dipasangkan dengan beberapa potensi pengurangan noise AI di dalam bodi, dapat menghasilkan foto yang lebih tajam dan menambahkan lebih banyak detail dalam cahaya redup.

Kita juga bisa berharap peningkatan pada kecepatan rana. Meski 1/8000 detik terasa sangat cepat, angka tersebut masih kalah dibandingkan dengan beberapa kamera mirrorless saku yang tersedia di pasaran saat ini. Kecepatan rana hingga 5 digit akan memungkinkan pengambilan gambar yang lebih halus, sekaligus kemampuan menangkap objek bergerak cepat dengan detail yang lebih tajam. Mengingat A7IV sudah dikenal sebagai kamera serba bisa, peningkatan ini akan menjadikannya lebih unggul untuk fotografi olahraga atau balapan.

Untuk fitur video, 8K mungkin belum tersedia, tetapi apakah 6K bisa menjadi pilihan? A7IV sudah mendukung 4K 30FPS, yang cukup baik tetapi masih bisa ditingkatkan. Dengan Z6 III yang menawarkan 6K RAW pada 30FPS, A7V diharapkan mampu bersaing. Salah satu kelemahan A7IV adalah masalah panas berlebih saat merekam video, sehingga peningkatan sistem pendingin diharapkan dapat membantu mengurangi panas selama pengambilan gambar.

Satu hal yang sangat kami harapkan adalah pengurangan bobot kamera. A7IV bukanlah kamera yang paling ringan, dan jika dipasangkan dengan lensa yang berat, kamera ini benar-benar bisa merepotkan. Mengingat A7C II dan A7CR tahun lalu berhasil mengemas sensor 33MP full-frame ke dalam bodi APS-C, kami berharap bisa mendapatkan kamera yang lebih ringan. Kami rasa A7IV pas di tangan Anda, jadi pengurangan bobot daripada ukuran adalah kompromi yang tepat menurut kami.

Sony A7IV populer karena kombinasi fiturnya yang hebat, namun bukan yang terbaik di setiap kategori, dan sangat bernilai untuk harganya. Kami berharap A7V punya peningkatan yang sesuai, seperti jendela bidik OLED atau rentang ISO yang lebih baik, tanpa membuat harganya terlalu mahal sehingga menjadikannya pilihan favorit sebagai kamera kelas menengah.